Kematian

Bismillah
“Tiap2 jiwa kan merasakan mati. Kami kan mengujimu dg keburukan&kebaikan sbagai cobaan yg (sebenar2nya). Dan hanya pd Kami-lah kamu dikembalikan.”( Al Anbiya’35 )

Tak ragu lagi bahwa sesungguhnya Allah telah menggariskan akhir dari kehidupan makhluqNya, mereka kan sampai padanya, hingga kala ajalnya tiba para utusan Allah kan mewafatkannya sedang
mereka tak dapat melepaskannya.

Siapapun yang merenungi kematian tentulah kan tahu bahwa itu adalah urusan yang besar, yang kan mengeluarkan seorang hamba menuju surga atau neraka…

Manusia setiap saat diperintah untuk menyiapkan diri berjumpa dengan Allah, karena tak ada yang tau kapan kan dijemput oleh utusan Rabbnya guna mencabut nyawanya. Allah berfirman,
“ Dan tiada seorangpun yg dapat mengetahui di bumi mana ia kan mati.” ( Luqman 34 )

“ Tiap2 jiwa kan merasakan mati.” (Ali Imron 185, AnNisa’ 35, Al Ankabut 57)

Mati adalah ketetapan Allah atas orang2 terdahulu&kemudian, dan sungguh malakul maut bisa saja melewatimu lalu mencabut nyawa selainmu, untuk kemudian melewati selainmu dan akhirnya mencabut nyawamu. Disinilah letak kekhawatiran kaum salaf & kekagetan mereka dari yg namanya maut, karena itu mereka mengamalkan wasiat Rosululloh “ Perbanyaklah mengingat penghancur segala kesenangan yakni maut.” ( HR Ahmad, Tirmidzi, AnNasai, Ibnu Majjah. Dishohihkan Ibnu Hibban&AlHakim&disepakati AdzDzahabi ).

Jibril berkata pada Rosululloh,” Hai Muhammad, hiduplah sesukamu karena sesungguhnya engkau kan mati, sukailah siapa yg engkau kehendaki karena engkau kan meninggalkannya, & beramallah sesukamu sebab kan ada balasannya untukmu.”

Abu Darda radiyallahu’anhu bkata, “ siapa yg banyak mengingat maut, kan sedikit kegembiraannya & kan sedikit pula kedengkiannya.”

Sebagian sahabat Al Hasan Al Bashri pernah mendatangi kediamannya, maka mereka tak mendapatinya melainkan beliau larut dalam mengingat neraka, kiamat, akhirat & kematian.

Allah telah menyebutkan di banyak tempat dari kitabnya yg mulia gambaran sebagian pemandangan sakaratul maut :
* “ Sekali2 jangan. Apabila nafas (seseorang) telah sampai kerongkongan & dkatakan (padanya): ‘Siapakah yg dapat menyembuhkan?’ &dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dg dunia), & bertaut betis (kiri) dg betis (kanan), kepada Robbmulah pd hari itu kamu dihalau.” (Al Qiyamah 26-30)

* “ Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal ketika itu kamu melihat & Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat, Maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah) kamu tidak mengembalikan nyawa itu (pada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yg benar.” (Al Waqi’ah 83-87)

* “Sekiranya kamu melihat di waktu orang2 yg zalim (berada) dalam tekanan2 sakaratul maut , sedang para malaikat memukul dg tangannya, (sambil bkata) ‘keluarkanlah nyawamu’. Dihari ini kamu dibalas dg siksaan yg sangat menghinakan karena kamu selalu mengatakan pd Allah (perkataan) yg tidak benar & (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat2Nya.” (Al An’am 93)

* “ Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang2 yg kafir seraya memukul muka&belakang mereka (dan berkata) ‘rasakanlah olehmu siksa neraka yg membakar’, (tentulah kamu kan merasa ngeri). Demikian itu disebabkan perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali2 tidak menganiaya hambaNya.” (Al Anfal 50-51)

* Adapun bagi orang2 yang beriman&bertaqwa, disebutkan dalam firman Allah, “ Sesungguhnya orang2 yg mengatakan ’Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun pada mereka (dengan mengatakan) ‘Janganlah kamu merasa takut & janganlah kamu merasa sedih & bergembiralah kamu dengan surga yg telah dijanjikan Allah padamu. Kamilah pelindung2mu dalam kehidupan dunia&akhirat, didalamnya kamu memperoleh apa yg kamu inginkan & memperoleh pula apa yg kamu pinta, sbagai hidangan (bagimu) dr Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Fushilat 30-31)

Bersambung insyaAllah

Sumber : Masyahidul Ihtidhar Fii Kitab Wa Sunnah Wa As Sirah An Nabawiyyah Wa Ahwal Al Madhiyyin, karya Khalid bin Abdirrahman Asy Syayi’ Sulthan bin Fahd Ar Rasyid. Penerjemah Abu Hamzah Yusuf Al Atsary

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About Me

Foto Saya
Thuwalibah
Hanya seorang akhwat faqiir, yang membutuhkan banyak Ilmu, membutuhkan banyak Nasihat, membutuhkan banyak Bimbingan, dan membutuhkan banyak Belajar.. Hanya seorang muslimah yang berharap ampunan dari Robb-Nya, berharap ridha-Nya, berharap cinta-Nya, dan berharap selalu mendapat petunjuk-Nya. Seorang muslimah yang memohon pada Rabbul Izzati, "Wahai Dzat yang membolak-balikan hati, tetapkanlah hatiku diatas agama-Mu" Melalui blog ini, seorang muslimah mencoba berbagi dengan harapan dapat sedikit ikut membantu menyebarkan Dakwah Ahlus Sunnah wal Jama’ah
Lihat profil lengkapku

Followers

Blog Archive

Widget-1 title


ShoutMix chat widget

Widget-3 title

Asy-Syaikh Al Fauzan hafizhahullooh ketika menjawab pertanyaan, apakah ada perbedaan antara aqidah & manhaj? Manhaj lebih penting daripada aqidah, karena manhaj mencakup aqidah, perilaku, akhlaq, muammalah dan semua sisi kehidupan seorang muslim. Setiap saat yang seorang muslim berjalan di atasnya dinamakan manhaj. Ada pun aqidah maka yg dimaksud adalah dasar iman, makna syahadatain dan semua konsekwensinya, ini lah yg dimaksud dengan aqidah. (Al Ajwibah Al Mufidah hal. 123)

Recent Posts