Diposting oleh
Thuwalibah
Rabu, 31 Agustus 2011
Penantian Terhadap Yang Halal Untuk-Ku
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatku begitu berani mencoretkan sesuatu untuk dirimu yang tidak pernah aku kenali. Aku sebenarnya tidak pernah berniat untuk memperkenalkan diriku kepada siapapun. Apalagi mencurahkan sesuatu yang hanya aku khususkan buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran sseorang lelaki yang menuntut sesuatu yang kujaga rapi selama ini semata-mata buatmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar dari lenaku yang panjang.
Ibu telah mendidikku semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku karena Allah telah menetapkannya untukmu suatu hari nanti. Kata ibu, tanggungjawab ibu bapak terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil-alih tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah wujud dalam diriku sejak dulu. Sepanjang umurku ini, aku menutup pintu hatiku dari lelaki manapun karena aku tidak mau membelakangimu.
Read More..
Diposting oleh
Thuwalibah
Relakah Dirimu Menjadi Hiasan Syaitan Di Dunia Nyata & Dunia Maya?
بسم الله الرحمن الرحيم
Adalah hal yang wajar apabila seorang wanita ingin terlihat cantik, asalkan ditujukan untuk suaminya sendiri. Lalu bagaimana apabila ada wanita yang ingin terlihat cantik dengan jilbabnya tapi bukan untuk dilihat suaminya? Atau pasang photo di FB agar semua mata memandangnya?
Duhai wanita muslimah yang merindukan Jannah, wanita macam apakah yang ingin selalu tampil cantik tapi bukan untuk suaminya?
Siapakah yang telah meracunimu sedemikian rupa?
Apakah dirimu rela menjadi hiasan syaitan?
Read More..
Diposting oleh
Thuwalibah
Do not Accept if seal is Broken
Saya pernah membaca sebuah kisah menarik yang saya juga sudah lupa lupa ingat, namun ceritanya kira kira begini :
seorang yahudi bertamu ke rumah salah seorang Ulama, ketika yahudi dan Ulama ini duduk diruang tamu, tiba tiba melintas wanita berpakaian serba tertutup, si yahudipun kemudian bertanya kepada Ulama
" ya syaikh siapakah orang yang lewat tadi ?"
Read More..
Diposting oleh
Thuwalibah
Selasa, 30 Agustus 2011
BOLEHKAH SEORANG MUSLIM LEBARAN BERSANDAR PADA ILMU HISAB (ILMU FALAKI)?
Oleh
AL-LAJNAH AD-DA’IMAH LIL BUHUTS AL-’ILMIYAH WAL IFTA’
Fatwa nomor 2036 (Juz XII / Halaman 136)
Soal : Bahwa terjadi perbedaan pendapat yang menyolok di antara sesama ulama kaum muslimin dalam penetapan awal masuknya puasa Ramadhan dan Iedul Fitri yang penuh barakah. Di antara mereka ada yang mengamalkan hadits : “Berpuasalah kalian berdasarkan ru`yatul hilal dan ber’Idul Fithrilah berdasarkan ru`yatul hilal “. Dan di antara mereka ada yang bersandar dengan pendapat para pakar ilmu falak (ahli hisab), dengan dalih bahwa sesungguhnya ahli ilmu falak telah mencapai puncak dalam ilmu falak sehingga sangat memungkinkan bagi mereka untuk mengetahui awal masuknya bulan-bulan qomariyah, sehingga atas dasar itulah mereka bisa mengikuti kalender (yang telah disusun oleh ahli falak/hisab).
Read More..
Diposting oleh
Thuwalibah
Senin, 01 Agustus 2011
MENGHADIRKAN SEGENAP HATI DIHADAPAN Ar-RAHMAN | | | | | | |
|
|
oleh: Al-Ustadzah Ummu Ishaq al-Atsariyyah
Saudariku muslimah…
Allah Yang Maha Rahman telah berfirman dalam tanzil-Nya:
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalat mereka.” (al-Mu’minun: 1—2)
Kata khusyuk ini sering kita dengar ataupun kita ucapkan namun sulit untuk kita wujudkan, padahal ia memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ibadah kepada Allah Yang Mahar Rahman, khususnya dalam shalat. Berapa banyak orang yang shalat, namun tidak ada ruh dalam shalatnya. Jasadnya ruku’ dan sujud, namun hatinya entah melayang ke mana. Wajar jika nilai shalat setiap orang tidak sama di hadapan Ar-Rahman. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam sendiri bersabda: |
Read More..
Diposting oleh
Thuwalibah
MUHASABAH Oleh Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah | | | |
|
|
Muhasabah (introspeksi) pada jiwa ada dua macam: sebelum beramal dan setelah beramal.
Muhasabah sebelum beramal yaitu hendaknya seseorang menahan diri dari keinginan dan tekadnya untuk beramal, tidak terburu-buru berbuat hingga jelas baginya bahwa jika ia mengamalkannya akan lebih baik daripada meninggalkannya.
Al-Hasan t mengatakan: “Semoga Allah merahmati seorang hamba yang berhenti (untuk muhasabah) saat bertekad (untuk berbuat sesuatu). Jika (amalnya) karena Allah, maka ia terus melaksanakannya dan jika karena selain-Nya ia mengurungkannya.”
|
Read More..